Minggu

Halomonas Titanicae, Bakteri Baru di Puing Titanic

Halomonas Titanicae, Bakteri Baru di Puing Titanic
             Sebuah mikroba jenis baru ditemukan di bangkai kapal pesiar mewah RMS Titanic yang tenggelam di dasar Samudra Atlantik pada 1912. Spesies baru ini dinamai Halomonas titanicae dan termasuk dalam genus Halomonas, yaitu kelompok bakteri yang hidup di lingkungan bergaram.

Sampel bakteri ini diambil dengan menggunakan robot selam Mir 2 pada 1991. Bakteri ini ditemukan pada lelehan karat besi kapal yang berbentuk mirip tetesan air yang membeku.

           Menurut BBC News, temuan ini dipublikasikan dalam Jurnal Internasional Sistematika dan Evolusi Mikrobiologi oleh gabungan peneliti dari Universitas Dalhousie dan Pusat Sains Ontario di Kanada serta Universitas Seville, Spanyol.

Sejarah Singkat
            Pada 15 April 1912, Kapal RMS Titanic tenggelam. Sebuah kecelakaan kapal paling tenar sepanjang masa. Kisah kapal yang bangkainya yang kini terbaring di dasar Laut Atlantik terus mempesona dan menginspirasi banyak orang, termasuk romantisme Jack dan Rose dalam film Hollywood berjudul 'Titanic.

             Namun, siapa sangka eksistensi bangkai Titanic sedang terancam, gara-gara bakteri. Para peneliti di Dalhousie University, Halifax, Nova Scotia, Canada telah meneliti bakteri yang menggerogoti Titanic. Itu adalah bakteri pemakan karat.

Menggunakan teknologi DNA, ilmuwan Dahousie, Henrietta Mann dan Bhavleen Kaur, serta peneliti dari University of Sevilla, Spanyol mampu mengidentifikasi spesies bakteri baru yang dikumpulkan dari rusticles -- formasi karat yang mirip stalaktit dari bangkai Kapal Titanic.

            Bakteri pemakan besi teroksidasi itu bahkan telah diberi nama, Halomonas titanicae. Penemuan bakteri ini punya arti penting dalam upaya mengawetkan bangkai kapal ini.

"Pada 1995, saya memprediksi Titanic bakal bertahan 30 tahun lagi," ujar Henrietta Mann, seperti dimuat situs LiveScience.

"Tapi, ini jauh lebih buruk. Umurnya mungkin lebih pendek, 15 atau 20 tahun."

                Bangkai Titanic saat ini ditutupi rusticle yang dibentuk setidaknya oleh 27 bakteri, termasuk Halomonas titanicae. Rusticles memiliki pori-pori yang memungkinkan air melewatinya. Melalui proses yang agak rumit, ia akhirnya akan hancur menjadi bubuk. Ini adalah proses alam, daur ulang besi kembali ke alam.

                Pasca tenggelam, selama beberapa dekade Titanic menyimpan misteri. Tak ada yang tahu di mana tepatnya lokasi kapal mahsyur itu tenggelam. Bangkai Titanic akhirnya ditemukan oleh ekspedisi gabungan Perancis-Amerika Serikat pada tahun 1985. Bangkai Titanic dijumpai berada sedikitnya 3,8 kilometer di bawah permukaan laut di 530 kilometer tenggara Newfoundland, Canada.

                 Dalam 25 tahun sejak penemuannya, bangkai Titanic dengan cepat memburuk. Meski nantinya gagal menyelamatkan Titanic, penemuan bakteri ini punya arti yang sangat penting. Salah satunya, mempercepat pelapukan kapal tua dan rig minyak lawas.

                 Di sisi lain, penemuan bakteri ini juga akan membantu para ilmuwan mengembangkan cat atau lapisan pelindung untuk menjaga kapal dari bakteri pemakan karat itu. Temuan peneliti ini juga sudah dipublikasikan pada 8 Desember 2010 lalu dalam International Journal of Systematic and Evolutionary Microbiology.



PERHATIAN !!!! : 
      Silahkan dicopy isi blog ini dengan menyertakan Alamat URL blog sebagai Referensi (Daftar Pustaka). Terima Kasih telah barkunjung,.. 
By : //Nando

1 komentar:

budayakan memberikan komentar setelah membaca...