Jumat

Analis Kritis Cyanophytaceae (ganggang Hijau-Biru)

A.     BIBLIOGRAPHY
1. Blog.2009. Cyanophyceae (Alga Biru) (online)                 (http://idonkelor.blogspot.com. /03/cyanophyceae-alga-biru.html.) diakses pada tanggal 5 Maret 2010
2.  FMIPA UNMUL.2009. Kelas Cyanophyceae (online)    (http://bio06hunterkehati.blogspot.com. /02/kelas-cyanophyceae-alga-biru.html) diakses pada tanggal 5 Maret 2010
3. Tjitrosoepomo,Gembong. 1994. Taksonomi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta
4. Syamsuri, Istamar dkk.2004. Biologi untuk SMA Kelas X. Erlangga. Jakarta
  
B.     TUJUAN PENULIS
Menyampaikan informasi tentang:
  1. Ciri-ciri Cyanophyceae:
v      Bersel tunggal ( uniseluler ), ada pula yang berkoloni.
v     Memiliki klorofil, karotenoid serta pigmen fikobilin yang terdiri dari
fikosianin dan fikoeritrin.
v     Dinding sel mengandung peptida, hemiselulosa dan selulose,
kadang – kadang berlendir.
v     Inti sel tidak memiliki membran ( prokariotik)


  1. Jenis-jenis Ganggang Hijau biru
ü      Ganggang hijau-biru bersel satu (ordo Chroococcales)
ü      Ganggang hijau- biru berkoloni (berkelompok), (ordo  Chamaesiphonales)
ü      Ganggang hijau- biru berupa benang (filamen), (ordo Hormogonales)

  1.  Struktur Sel Cyanophyceae:
q      Dinding sel, (untuk perlindungan)
             Di sebelah luar terdapat selaput lendir: untuk perlindungan dan pergerakan
q      Membran sel, (untuk mengatur keluar masuknya zat)
q      Lamela fotosintetik = tilakoid, (untuk fotosintesis)
q      DNA, (untuk menentukan sifat)
q      Sitoplasma, (sebagai tempat berlangsungnya reaksi metabolik)

  1. Reproduksi Cyanophyceae:
Ø      Dengan cara pembelahan sel (biner)
Ø      Dengan cara fragmentasi
Ø      Dengan cara pembentukan spora
  1.  Peranan Cyanophyceae bagi Manusia
       a). Merugikan
      Beberapa Ganggang ini yang hidup di air dapat mengeluarka racun . Racun tersebut terlarut di dalam air dapat meracuni organisme yang meminumnya. Banyak biri-biri mati setelah minum air telaga di Australia.

            b).  Menguntungkan
    1. Pengikat nitrogen bebas di udara (Nostoc, Gloeocapsa dan Anabaena).
    2. Pupuk hijau yang mengandung nitrogen (Azolla pinnata)
    3. Bahan makanan berprotein tinggi (Spirulina)
        
 C. FAKTA UNIK DAN MENARIK
1)      Warna ganggang tidak tetap, kadang-­kadang tampak kemerah-merahan, kadang-kadang kebiru-biruan. Gejala ini dianggap sebagai suatu penyesuaian diri terhadap sinar (adaptasi kromatik).
2)       Cyanophyceae umumnya tidak bergerak. Di antara jenis­-jenis yang berbentuk benang    dapat mengadakan gerakan merayap yang meluncur pada alas yang basah.
3)        Ganggang ini merupakan perintis dan menyiapkan batu-batu atau cadas-cadas untuk tumbuh-tumbuhan lain yang lebih tinggi. Beberapa jenis ganggang ini dapat melarut batu kapur. Ada pula di antaranya yang ikut menyusun Lichenes.
4)      Ganggang hijau-biru terdapat dalam sumber air       panas di berbagai tempat di permukaan bumi. Mereka dapat tumbuh subur pada suhu sampai 85°C, yang hampir merupakan batas atas bagi kehidupan untuk dapat ada dalam keadaan aktif.
5)       Selain bercirikan warna hijau kebiru-biruan, yang disebabkan suatu pigmen tambahan selain klorofil dan karotenoid. Kadang-kadang pigmen merah juga ada, dan variasi dalam perbandingan pigmen-­pigmen ini menghasilkan kisaran yang sangat luas. Laut Merah diberi nama demikian karena kadang-kadang ganggang hijau-biru ini terdapat dalam jumlah amat besar, sehingga pigmen merah yang lebih banyak itu jadi tampak.
       
  D. KONSEP-KONSEP  IPA
  •  Asimilasi: Pengubahan makanan menjadi protoplasma
  •  Epifit: Menumpang terhadap tumbuhan lain tetapi tidak mengambil makanan dari tubuh   inangnya
  •  Fikobilin: Pigmen ganggang biru dan merah yang dapat larut dalam air
  •  Fikoeritrin: Pigmen merah pada ganggang
  •  Fikosianin: pigmen biru kehijauan pada ganggang
  •  Heterokista; Sel ukuran lebih besar dibandingkan dengan sel tetangga, memiliki dinding sel lebih tebal, dapat menambat nitrogen dari udara
  •  Karotenoid: pigmen merah, kunung dan jingga yang larut dalam lemak terdapat pada sel-sel yang berfotosintesis/ bagian lain tumbuhan
  •  Osilasi: Gerakan maju mundur
  •  Trikom: Struktur bentuk tabung yang membentuk filamen pada ganggang hijau- biru
 E. PERTANYAAN  YANG MUNCUL
  1. Apa  yang menyebabkan perbandingan macam-macam zat warna  ganggang hijau- biru tidak tetap ?
  2.  Apa yang menyebabkan ganggang hijau- biru tidak dimasukkan ke dalam golongan bakteri, melainkan ke dalam golongan Cyanobacteria ?
  3.  Selain pigmen fikosianin, pigmen apa saja yang terdapat pada ganggang hijau- biru ?
  4.  Kemampuan apa sajakah yang dapat dimiliki oleh salah satu contoh ganggang hijau- biru ini pada saat menangkap nitrogen (N2) ?


  F. REFLEKSI KELOMPOK
Setelah membuat analisis kritis dan makalah mengenai Cyanophyceae (Ganggang Hijau-biru), sekarang kami sudah lebih banyak mendapatkan ilmu tambahan tentang ganggang ini.
Ganggang ini ternyata mampu melakukan fotosintesis, dapat mengikat nitrogen di udara bebas, menghasilkan makanan yang berprotein tinggi serta dapat pula meracuni air yang dapat membahayakan makhluk hidup di sekitarnya apabila meminum airnya. Ada yang berbentuk tunggal tanpa spora, ada juga yang berkoloni berbentuk benang dan diselubungi lendir untuk bergerak dan perlindungan.
            Ganggang ini terbagi menjadi 3 bangsa (ordo),yaitu: bangsa Chroococcales, bangsa Hormogonales dan bangsa Chamaesiphonales. Juga bereproduksi melalui 3 (tiga) cara, yakni; pembelahan biner, fragmentasi dan pembentukan spora.
Demikianlah hasil dari analisis kritis kami mengenai Cyanophyceae (Ganggang Hijau-biru), semoga apa yang telah kami sampaikan bermanfaat bagi pembelajaran kita baik digunakan untuk sekarang maupun untuk di kemudian hari. Kami ucapkan terima kasih banyak kepada semuanya.
Wassalam…








PEMBAHASAN MATERI  CYANOPHYCEA (GANGGANG HIJAU-BIRU)
A.     LATAR BELAKANG
Alga biru atau ganggang belah atau ganggang lendir, (Cvanophyceae, Schizophyceae, atau Myxophyceae) adalah ganggang bersel tunggal atau berbentuk benang dengan struktur tubuh yang masih sederhana. Warna biru-kehijauan, autotrof. Inti dan kromotofora tidak ditemukan.
Dinding sel mengandung pektin, hemiselulosa, dan selulosa, yang kadang-kadang berupa lendir, oleh sebab itu ganggang ini juga dinamakan ganggang lendir (Myxophyceae). Rupa-rupanya sebagian dinding lendir ini berlekatan dengan plasma, meskipun tidak selalu demikian, dan ini terbukti dari percobaan-percobaan plasmolisis.
Disebut ganggang hijau-biru dikarenakan berwarna biru-kehijauan. Banyak dijumpai di tempat-tempat lembab, misalnya di atas tanah, batu, tembok, sawah, parit, dan di laut. Jika mengering, koloni ganggang hijau-biru mengelupas seperti kerak. Ganggang ini biasanya hidup di lingkungan yang sedikit asam hingga basa. Selain hidup bebas, ada juga yang hidup bersimbiosis mutualisme dengan organisme yang lain.
GAMBAR 1.2  CYANOPHYCEAE (GANGGANG HIJAU-BIRU)


B.     CIRI-CIRI CYANOPHYCEAE (GANGGANG HIJAU-BIRU)
v     Bersel tunggal ( uniseluler ), ada pula yang berkoloni.
v     Memiliki klorofil, tidak terletak di dalam kloroplas, melainkan pada membran tilakoid.Karena memiliki klorofil dan dapat berfotosintesis, maka ganggang ini dapat menghasilkan gula dan oksigen. Inilah sifat yang tidak dimiliki oleh bakteri pada umumnya.
v     Memiliki karotenoid serta pigmen fikobilin yang terdiri dari
fikosianin dan fikoeritrin.
v     Dinding sel mengandung peptida, hemiselulosa dan selulose,
kadang – kadang berlendir.
v     Inti sel tidak memiliki membran ( prokariotik, bahan inti terdapat pada suatu daerah di dalam sitoplasmanya.

C.     JENIS-JENIS CYANOPHYCEAE  (GANGGANG HIJAU-BIRU)
1.      Ganggang hijau-biru bersel satu (ordo Chroococcales)
Contohnya:
a.       Chroococcus
Hidup di dasar kolam yang tenang, tembok yang basah atau cadas. Biasanya sel-sel yang muda tetap bersatu karena ada selubung yang mengikatnya. Pembiakan secara vegetatif, membelah diri. Setelah pembelahan,sel-sel tetap bergandengan sehingga membentuk koloni.


b.      Gloeocapsa
Hidup di batu-batuan atau epifit pada tumbuhan lain. Koloni berbentuk benang yang dapat putus menjadi hormogonium, dapat tumbuh menjadi koloni baru, mempunyai spora.

2.       Ganggang hijau- biru berkoloni (berkelompok), (ordo  Chamaesiphonales)
Contohnya: Polycitis dan Spirulina
Polycytis bentuk seperti bola, hidup di kolam tenang dan jernih, pembiakan dengan cara fragmentasi dengan koloni.
Spirullina
     Ganggang ini mengandung kadar protein yang tinggi sehingga dijadikan sumber makanan. Spirullina mampu menghasilkan karbohidrat dan senyawa organik lain yang sangat diperlukan oleh tubuh, juga menghasilkan protein yang cukup tinggi.
3.      Ganggang hijau- biru berupa benang (filamen), (ordo Hormogonales)
a.       Oscillatoria
Berupa benang tebal terdiri dari sel pipih, pembiakan dengan car membelah diri dan fragmentasi atau potongan benang yang terpisah timbul menjadi benang baru yang disebut hormogonium.
b.      Nostoc comme
Berupa trikom terdiri dari sel bentuk bola. Memiliki selubung, sel yang tidak efektif disebut akinet dan selesai masa dorma bisa tumbuh menjadi trikom baru. Habitat di tanah alkalis, batuan lembab, misal: di sawah.



c.       Anabaena
Berupa trikom diliputi selaput lendir. Hidup sebagai plankton di perairan, bersimbiosis pada tumbuhan seperti ujung akar pada pakis haji dan paku air atau Azolla pinnata.
d.      Rivullaria
Berbentuk bola dengan selaput lendir. Ujungnya ada trikom meruncing. Hidup memempel pada tanaman air dan batuan lembab.

D.     STRUKTUR SEL CYANOPHYCEAE  (GANGGANG HIJAU-BIRU) :
q      Dinding sel, (untuk perlindungan), mengakibatkan sel memiliki bentuk yang tetap.Di sebelah luar terdapat selaput lendir: untuk perlindungan dan pergerakan. Selain itu, lendir dapat memudahkan sel bergerak karena beberapa ganggang ini bergerak dengan gerakan osilasi (maju mundur).
q      Membran sel, (untuk mengatur keluar masuknya zat), terdapat pelipatan membran  sel kearah dalam membentuk lamella fotosintetik / membran tilakoid. Pada membran tilakoid inilah terdapat klorofil.
q      DNA, (untuk menentukan sifat), terdapat pada suatu lokasi di dalam sitoplasma, namun tidak memiliki membran  inti. Karena itulah ganggang ini digolongkan ke dalam prokariotik.
q      Sitoplasma, (sebagai tempat berlangsungnya reaksi metabolik), merupakan koloid yang tersusun atas air, protein, lemak, gula, mineral-mineral, enzim, ribosom dan DNA.




E.     REPRODUKSI CYANOPHYCEA (GANGGANG HIJAU-BIRU)
1.      Pembelahan Sel (biner)
Melalui cara ini dapat langsung terpisah atau tetap bergabung membentuk koloni.  Misal: Gloeocapsa
2.      Fragmentasi
Dengan fragmentasi, filamen yang panjang akan terputus menjadi dua atau lebih benang pendek yang disebut hormogonium. Setiap hormogonium akan tumbuh menjadi filamen baru. Tempat pemutusan filamen adalah sel mati yang terdapat diantara sel penyusun filamen.
3.      Pembentukan Spora
Jika kondisi buruk, misalnya kurang air, diantara sel-sel ganggang hijau-biru ada yang dapat mementuk endospora, seperti pada bakteri. Dindingnya menebal dan ukuran sel membesar. Bentukan ini disebut sebagai akinet. Misalnya: Chamaesiphon comfercivolus. Spora tahan terhadap lingkungan yang jelek. Jika kondisi lingkungan telah pulih, spora tumbuh menjadi ganggang yang baru.

F.      PERANAN CYANOPHYCEAE BAGI MANUSIA
a.       Merugikan
Ganggang hijau-biru yang hidup di air ada yang dapat mengeluarkan racun. Racun yang terlarut di dalam air dapat meracuni organisme yang meminumnya. Banyak biri-biri mati setelah minum air telaga di Australia. Sifat merugikan lainnnya adalah ganggang ini dapat tumbuh di tembok dan batu, sehingga tembok akan mudah lapuk.  


b.      Menguntungkan
1)      Pengikat nitrogen bebas
Nostoc, Gloeocapsa dan Anabaena merupakan ganggang hijau-biru yang dapat menangkap nitrogen bebas dari udara. Kemampuan menangkap nitrogen ini disebut sebagai kemampuan melakukan fiksasi nitrogen.
Anabaena azollae dapat bersimbiosis dengan tumbuhan Azolla pinnata yaitu tumbuhan yang banyak dijumpai di sawah dan mengapung di atas air. Ganggang hijau-biru itu melakukan fiksasi nitrogen dari udara dan mengubahnya menjadi ammonia. Akibatnya, daun Azolla pinnata mengandung ammonia. Hal ini dapat menguntungkan petani. Karena dapat dijadikan pupuk hijau yang mengandung nitrogen.
2)      Sebagai Bahan Makanan
Ada pula yang dijadikan sebagai bahan makanan berprotein tinggi. Misalnya, Spirulina, yakni ganggang hijau-biru yang tubuhnya berbentuk spiral. Spirulina menghasilkan protein sehingga ganggang ini dapat dimakan. Para pakar telah berhasil mengembangbiakkan Spirulina untuk dipanen proteinnya. Di masa depan ada kemungkinan ganggang ini dapat dikembangbiakkan dalam jumlah besar untuk menghasilkan protein bagi kebutuhan umat manusia.
 

PERHATIAN !!!! : 
      Silahkan dicopy isi blog ini dengan menyertakan Alamat URL blog sebagai Referensi (Daftar Pustaka). Terima Kasih telah barkunjung,.. 
By : //Nando

2 komentar:

  1. punya gambar buat memperjelas,, struktur tubuh alga hijau-biru nya gak???

    BalasHapus
  2. untuk lebih jelasnya selahkan baca di http://www.scribd.com/doc/54418057/ANALISIS-KRITIS-FITOPLANKTON

    BalasHapus

budayakan memberikan komentar setelah membaca...